BERKAT LAPAK GANJAR, PENGUNJUNG DAN PEMBELI GERABAH DI MAGELANG NAIK SAMPAI 300 PERSEN



Terdapat Galeri karya Gerabah di Kawasan Borobudur yang berada di Kabupaten Magelang. Selain itu, galeri tersebut sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan.

Markoni sang pemilik Galeri menceritakan, banyaknya pengunjung ini tidak lepas dari Lapak Ganjar. Karena, dirinya mempromosikan usahanya melalui Lapak Ganjar.

“Insyaallah, bergabung dengan Lapak Ganjar, bisa dipromosikan dan dikenal lebih luas,” ujar Markoni.

Galeri Sani Pottery merupakan tempat produksi kerajinan berbahan baku tanah liat, sekaligus wisata edukasi. Sehingga wisatawan yang datang bukan hanya bisa membeli barang-barang hasil produksi, tapi juga bisa mempraktikkan teknik membuat gerabah secara tradisional.

Markoni sebenarnya telah mendirikan usaha penjualan gerabah sejak lama. Namun baru pada akhir 2021 ia membuka galeri.

“Setelah ikut Lapak Ganjar luar biasa tingkat pengunjung. Kenaikan lebih dari 300 persen. Efeknya luar biasa, baik pengunjung maupun pembeli,” ungkap Markoni.

Markoni berpendapat, mengikuti Lapak Ganjar sama halnya promosi gratis. Baginya akun instagram Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang memiliki follower jutaan itu sangat efektif untuk mengenalkan usahanya ke masyarakat yang lebih luas.

“Alhamdulillah senang ikut Lapak Ganjar, efeknya terasa. Kami optimis karena follower-nya sudah jutaan, dan kita tidak usah repot lagi. Istilahnya promosi gratis tidak mengeluarkan apa-apa,” jelas Markoni.

Kenaikan jumlah kunjungan wisatawan tersebut membuat Markoni menambah trainer atau mentor dalam pembuatan gerabah bagi wisatawan. Yang awalnya hanya satu sekarang ada lima orang, trauma di waktu libur panjang.

“Kalau hari biasa dua orang, tapi waktu hari libur kita ada lima orang trainer,” tutur dia. Beberapa waktu terakhir, pengunjung paling banyak datang dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dan Surabaya. Selain itu, ada wisatawan mancanegara,” jelas Markoni.

“Paling banyak Jabodetabek dan Surabaya, Ada juga dari Kupang, dan kalau manca kemarin ada dari Perancis lima orang,” imbuh Markoni.

Selain dari wisatawan, gerabah produksinya juga diminati pengusaha restoran dan rumah makan.

“Memenuhi kebutuhan resto, kemarin pesanan dari resto di Kendal. Produk kita semua alat makan, aksesoris, dan alat dapur,” ucap Markoni.

Sementara itu, Kanaya, seorang wisatawan asal Jakarta mengaku senang dengan pengalaman pertamanya membuat kerajinan dari tanah liat.

“Ini pengalaman pertama, sebelumnya belum pernah. Ini tadi bikin tempat lilin, hanya butuh waktu lima menit. Tapi pengeringannya maksimal satu minggu. Nanti dikirim ke Jakarta kalau sudah jadi,” tutup Markoni.

0 Response to "BERKAT LAPAK GANJAR, PENGUNJUNG DAN PEMBELI GERABAH DI MAGELANG NAIK SAMPAI 300 PERSEN"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel