PENTINGNYA OPTIMALKAN PERAN POSKESWAN DAN JOGO TERNAK MENURUT GANJAR



Menjelang perayaan Idul Adha, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus gencar menekan laju penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Ia mengatakan salah satunya denga mengoptimalkan peran posko kesehatan hewan (poskeswan) di perbatasan.


“Di beberapa tempat yang naiknya ekstrem itu outbreak, maka kenapa kemudian kita membuat jogo ternak, bolo ternak untuk kemudian bisa menjaga itu penting,” kata Ganjar.


Berdasarkan data dari Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng hingga Kamis (9/6), saat ini di Jateng dalam kondisi surplus ternak kurban (sapi, kerbau, kambing, domba) sebanyak 26 ribu ekor. Rincian kebutuhannya 280 ribu ekor, tersedia pasokan 300 ribu ekor.


Ganjar juga menempatkan poskeswan di daerah pintu masuk perbatasan. Termasuk, bekerjasama dengan Polda Jateng untuk melakukan kontrol pada lalu lintas hewan ternak.


Disnakkeswan, kata Ganjar, juga telah diminta untuk berkomunikasi dengan pemerintah Jawa Timur, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta untuk bersama menjaga.


“Kami bisa memastikan untuk Hari Raya Idul Adha ini suplainya cukup sapinya sehat. Sapi, kerbau, kambing ini penting untuk kita jaga,” ujar Ganjar.


Komunikasi dengan pemerintah pusat juga terus dilakukan. Terutama untuk mendorong harga PCR hewan ternak bisa lebih murah. Saat ini, satu PCR hewan ternak harganya masih Rp 500 ribu.


“Tapi insya Allah menteri pertanian juga sudah siapkan mungkin dalam waktu dua bulan vaksinnya sudah jadi,” katanya.


Sambil menunggu, Ganjar meminta seluruh pihak dan melalui gerakan Jogo Ternak untuk mengedukasi publik tentang penanganan terhadap PMK tersebut.


“Edukasi pada publik pada warga harus didampingi. Kalau nggak, berbahaya,” tegas Ganjar.

0 Response to "PENTINGNYA OPTIMALKAN PERAN POSKESWAN DAN JOGO TERNAK MENURUT GANJAR"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel