BERKAT INOVASI SMKN BOARDING GANJAR, SISWA INI TIDAK TERLAMBAT SEKOLAH

 



Rafael Lelaki Hut merasa sangat terbantu ketika mendapatkan fasilitas semi boarding di SMKN 2 Cilacap. Setiap hari ia tidak lagi menyeberang laut untuk menempuh perjalanan dari rumahnya di Jojoh, Kutawaru, Cilacap.


Ya, Rafael adalah salah satu siswa yang merasakan manfaat sekolah semi boarding, yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. 


Apalagi, dia berasal dari keluarga tak mampu, yang bertekad keras mengubah nasib dengan bersekolah.


Beruntung, Rafael diterima di SMKN 2 Cilacap. Dia bisa bersekolah pada jurusan teknik konstruksi perumahan, dan tinggal di tempat yang layak secara gratis.


“Bangga dan bersyukur karena mempermudah akses saya menuju sekolah. Terima kasih Pak Ganjar. Program SMK semi baording sangat membantu siswa yang kurang mampu. Harapan saya, SMK semi boarding berkembang, dan lebih baik. SMK semi boarding, bisa,” kata siswa yang bercita-cita ingin jadi bos mebel Jepara ini.


Tak hanya Rafael, para siswa angkatan tahun 2022/2023 pun berbagi pengalaman serunya bersekolah di SMK semi boarding tersebut.


Akhmad Munfathor (17), siswa kelas 10 jurusan teknik pengelasan mengaku dengan bersekolah di semi boarding itu, membuat dirinya bisa berhemat, karena tidak perlu mengeluarkan uang untuk transport, atau uang untuk makan.


“Sangat membantu karena digratiskan. Kalau dilaju (dari rumahnya di Adipala Cilacap) boros, untuk bensin, sarapan dan makan siang. Bapak sekarang kerja serabutan. Tinggal di asrama, sangat membantu. Dikarenakan meringankan, biaya (biaya makan) digratiskan. Itu sangat membantu,” katanya.


Senada, Zaki Syaifulloh (16), siswa kelas 10, menuturkan, dengan tinggal di asrama sekolah, dia tak perlu takut terlambat sekolah. Sebab jika dilaju dari rumah ke sekolah, jaraknya lumayan jauh. Waktu tempuh dari rumahnya di Desa Kalisabuk, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap ke sekolah di Sidakaya Cilacap, sekitar setengah jam.


Tak hanya itu, dengan tinggal di asrama, dia bisa meringankan beban orang tua, mengingat sang ayah bekerja sebagai buruh serabutan dengan pendapatan tak begitu besar.


“Ayah kerja buruh harian. Sehari pendapatan sekitar Rp 50 ribu. Sangat membantu, di sini (SMK semi boarding) difasilitasi tempat tidur dan makan,” ujarnya.

Willyzeny Carel Santoso (17), bahkan merasa terbantu karena dengan tinggal di asrama sekolah, dirinya tidak perlu takut datang terlambat ke sekolah. Terlebih bila harus dilaju setiap hari, maka akan memberatkan biaya transportasi.

“Karena rumah saya jauh, harus bolak balik setiap hari, itu membutuhkan biaya banyak,” kata warga Desa Rawaheng, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas.


Dia merasa beruntung karena bisa tinggal di asrama sekolah sembari tetap melanjutkan pendidikannya. Sebab, dia berasal dari keluarga yang kurang mampu dengan pendapatannya yang kecil.

0 Response to "BERKAT INOVASI SMKN BOARDING GANJAR, SISWA INI TIDAK TERLAMBAT SEKOLAH"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel