Ganjar Kobarkan Tekad Bung Karno, Warisi Apinya Jangan Abunya



Ganjar Pranowo menggelar kunjungan di Jawa Timur, salah satunya mengunjungi Rumah Kelahiran Soekarno di Jalan Pandean IV, Peneleh, Surabaya.

Ganjar didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Mantan Wali Kota Whisnu Sakti Buana, Cucu Bung Karno Puti Guntur Soekarno, Politisi Adi Sutarwijono, Indah Kurnia dan lainnya.

“Seperti kata Bung Karno, ayo kita warisi apinya, jangan abunya. Kita harus warisi api perjuangan Bung Karno untuk meneruskan kebaikan, untuk terus menghadirkan kerja kerakyatan yang konsisten dan tulus yang bisa membantu seluruh masyarakat Indonesia,” kata Ganjar di lokasi.

Ganjar memasuki rumah kelahiran Bung Karno dengan mengucapkan kalimat basmalah. Di dalam dia melihat kamar tempat kelahiran Sang Proklamator dan berbagai arsip serta memoriabilia dengan didampingi komunitas sejarah Begandring Soerabaia.

“Surabaya dan Jawa Timur adalah wilayah yang lekat dengan perjalanan hidup Bung Karno. Beliau lahir di Surabaya, sekolah di masa kecil sampai remaja di Surabaya, berdinamika dengan banyak tokoh pergerakan semasa indekos di rumah HOS Tjokroaminoto juga di Surabaya, beliau wafat lalu dimakamkan di Blitar. Maka Jawa Timur punya tempat yang spesial,” urainya.

Dalam kunjungan ini, Ganjar juga menerima kendil dari sejumlah tokoh masyarakat dan penggiat budaya. Kendil tersebut berisi air yang berasal dari Sumur Jobong. Sumur ini sudah ada sejak zaman Majapahit dan diperkirakan berusia 600 tahun.

“Penyerahan kendil sekaligus sebagai simbol peneguhan spirit kebangsaan Indonesia,” kata Kuncarsono Prasetyo, penggiat Komunitas Sejarah Begandring Soerabaia.

Kuncarsono menambahkan, selama berbincang tadi, Ganjar mengaku memiliki kesamaan dengan Presiden pertama RI.

“Pak Ganjar tadi bilang dia punya kesamaan seperti Bung Karno, sama-sama pernah ganti nama,” kata Kuncarsono, usai mengantar Ganjar melihat seisi Rumah Lahir Bung Karno itu.

Dulu, kata Kuncarsono, Soekarno kecil bernama Koesno. Sedangkan Ganjar awanya bernama lengkap Ganjar Sungkowo.

“Namanya dulu bukan Ganjar Pranowo, tapi Ganjar Sungkowo,” pungkasnya.

0 Response to "Ganjar Kobarkan Tekad Bung Karno, Warisi Apinya Jangan Abunya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel