Ganjar Mengungkapkan, Toleransi Sulut Menjadi Modal Politik dan Ekonomi



Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan toleransi masyarakat di Kota Manado dan Sulawesi Utara (Sulut), adalah investasi yang tidak gampang dan harus dirawat terus menerus.

“Toleransi itu adalah modal politik dan ekonomi kita untuk bisa hidup dengan damai di tempat ini,” kata Ganjar di lapangan Sparta Tikala Manado.

Ganjar mengatakan, sebagai tamu yang berkunjung kepada saudara-saudara yang ada di Manado, menyampaikan terima kasih dan ucapan selamat Idul Fitri kepada yang merayakan, serta memperingati hari kenaikan Isa Almasih kepada umat Nasrani.

Dia menyampaikan rasa bahagianya, karena bisa bertemu dengan para tokoh agama, terutama pendeta yang merayakan kenaikan Isa Almasih.

“Tentu sebagai Gubernur Jawa Tengah yang datang bertamu, saya menyampaikan selamat kepada DPC yang merayakan kegiatan yang membahagiakan itu,” katanya.

Dia mengakui seharian berada di Kota Manado dan diajak berkeliling sampai ke Tomohon, melihat dan merasakan bagaimana luar biasanya keramahan masyarakat di daerah ini.

Selain itu, dia juga memuji kuliner Sulut dan Manado yang luar bisa dan sangat nikmat untuk dinikmati bersama.

Halal bi halal tersebut juga dihadiri umat islam Manado serta sekitarnya, yang diisi juga dengan tauziah dari imam besar Masjid Raya Istiqlal Jakarta, KH. Nasrudin Umar, yang mengangkat khotbah tentang silaturahmi dan cinta antar sesama.

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, Ketua DPRD Fransiskus Silangen, Wali Kota Manado, Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Manado, Richard Sualang bersama Forkopimda provinsi dan Manado hadir dalam kegiatan tersebut.

0 Response to "Ganjar Mengungkapkan, Toleransi Sulut Menjadi Modal Politik dan Ekonomi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel