Ganjar Siap Tindak Tegas Kepsek yang Lakukan Praktek Pungli di SMK



Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo geram ketika mendengar SMK Negeri di Rembang melakukan pungutan dengan dalih infak. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng pun meminta keterangan dari Kepala SMKN 1 Sale Rembang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Uswatun Hasanah membenarkan kepala sekolah SMK Negeri di Rembang itu masih dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

“Ya (diperiksa), saat ini kami sedang melakukan BAP pada KS-nya (kepala sekolahnya),” kata Uswatun lewat pesan singkat, Selasa (11/7/2023).

Klarifikasi Sekolah

Dihubungi terpisah, Kepala SMKN 1 Sale Rembang Widodo mengaku sudah dimintai klarifikasi soal pungutan Rp 300 ribu. Menurutnya, uang itu digunakan untuk pembangunan musala.

“Ini tadi saya klarifikasi ke dinas barusan, dinas provinsi. Tahunya uang gedung, ternyata uang untuk pembangunan sarana ibadah, musala,” ujar Widodo.

Dia menjelaskan iuran infak itu merupakan ide dari komite sekolah untuk pembangunan musala. Menurutnya, penarikan uang infak itu hanya dilakukan pada 2022 lalu.

“Kemarin komite menawarkan ke wali murid dan disepakati, dan itu pun bagi yang tidak mampu tidak ditarik, tidak diwajibkan. Jadi bukan uang gedung, cuma dulu orang itu tahunya kan uang gedung,” ucap Widodo.

Dia memastikan tak ada ketentuan penarikan uang. Namun, rerata menyumbang Rp 300 ribu.

“Tidak ada ketentuan (penarikan iuran). Itu pun Rp 300 ribu, kisaran. Bagi yang keberatan ya semampunya, kalau menyumbang lebih ya silakan tidak ada hitam di atas putih tidak ada,” sambungnya.

Untuk diketahui, pungutan itu diketahui saat Ganjar berdialog dengan sejumlah siswi peserta seminar di Pendopo Kabupaten Rembang, Senin (10/7/2023) kemarin. Salah satu siswi SMK Negeri ditanya apakah sekolahnya bayar, ternyata bayar dengan sebutan infak. Padahal seharusnya tidak ada pungutan sama sekali.

“Infaknya berapa?” tanya Ganjar dikutip dari videonya, Selasa (11/7/2023).

“Setiap naik kelas beda,” jawab siswi tersebut.

“Kamu berapa terakhir?” tanya Ganjar lagi.

“Rp 300 (ribu),” ujar siswi itu.

Ganjar langsung meradang dan menyebut kepala sekolah dari siswi tersebut akan bermasalah dengan dirinya. Ia menegaskan tidak boleh ada pungutan, maka Ganjar bakal menyuruh sekolahan untuk mengembalikan infak itu ke siswa.

“Ini ciri-ciri kepala sekolahe bar iki masalah karo gubernure. Ini ‘kreatifitas sekolah’. Sudah kita larang. Tidak boleh ada pungutan, ngeyel. ‘Oh ini bukan pungutan pak gubernur, infaq’. Saya pastikan suruh kembalikan. Kalau tidak, kepala sekolahnya yang suruh berhenti jadi kepala sekolah,” jelas Ganjar.

Ganjar Minta Duit Infak Dikembalikan

Terpisah, saat Ganjar berada di Solo ia menyampaikan kasus tersebut sudah diurus oleh Disdikbud Jateng. Ia menegaskan tidak boleh lagi ada pungutan.

“Nggak boleh lagi, (sudah ketemu Kepsek) sudah diurus dinasnya,” katanya di RSU dr. Moewardi Solo, Selasa (11/7).

Menangani pungutan tersebut, Ganjar meminta untuk dikembalikan lagi kepada orang tua siswa atau murid. Ia juga menegaskan bakal ada sanksi yang diambil oleh Disdikbud Jateng.

“Saya minta untuk dikembalikan,” ujar Ganjar.

“Sanksi nanti diurus sama Dinas Pendidikan, ya,” imbuhnya.

0 Response to "Ganjar Siap Tindak Tegas Kepsek yang Lakukan Praktek Pungli di SMK"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel