Ganjar Pranowo Mengatakan, Negara Harus Pintar Melobi Untuk Menangani Konflik Dunia
Ganjar Pranowo tampil sebagai pembicara dalam acara “Pidato Calon Presiden Republik Indonesia: Visi dan Kebijakan Luar Negeri” yang diadakan oleh Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia pada Selasa (7/11/2023).
Dalam presentasinya, Ganjar secara terbuka mengungkapkan bahwa situasi dunia saat ini sedang tidak menggembirakan dan mengkritik bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) nampaknya tidak mampu mengatasi konflik-konflik yang sedang terjadi di seluruh dunia.
“Pernyataan awal, situasi dunia saat ini tidak menggembirakan,” ujar Ganjar.
Ganjar menyampaikan pandangannya berdasarkan situasi global saat ini, di mana menurutnya terdapat perubahan yang signifikan, seperti konflik dan masalah pangan yang mendalam. Menurut Ganjar, situasi ini berpengaruh terhadap kondisi demokrasi dalam masyarakat dan akhirnya memengaruhi hak-hak warga sebagai anggota masyarakat.
“Akibat pandemi, terjadi penurunan ekonomi, konflik merambah berbagai wilayah, dan ternyata hal ini berdampak signifikan pada harga-harga bahan pokok dan kebutuhan pangan. Tidak mengherankan jika hampir semua negara produsen pangan berupaya mengendalikan apakah mereka boleh menjualnya ke negara lain atau menyimpannya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” ungkap Ganjar.
Dalam konteks ini, Ganjar Pranowo menganggap penting bagi Indonesia, melalui para diplomatnya, untuk lebih aktif berpartisipasi dalam forum-forum internasional guna mencari solusi yang saling menguntungkan. Baginya, kerja sama internasional adalah kunci untuk menjadikan dunia ini sebagai tempat yang lebih baik untuk semua.
“Saya percaya bahwa situasi saat ini perlu dibahas, dan dalam konteks hubungan internasional, kita harus sering berdialog. Para diplomat kita perlu mendorong diskusi tentang bagaimana kepentingan baik secara bilateral maupun multilateral dapat saling menguntungkan dan berkontribusi pada kepentingan bersama,” ungkapnya.
“Jika kita menginginkan kondisi yang lebih baik di dunia ini, keberadaan diplomat memiliki peran yang sangat signifikan di setiap negara,”lanjutnya.
Ganjar juga menekankan pentingnya upaya diplomasi dan perundingan untuk mengakhiri konflik bersenjata. Dalam presentasinya, Ganjar mengamati situasi konflik yang sedang terjadi di Ukraina dan Palestina.
Dia menyatakan bahwa negara-negara harus mengambil peran aktif dalam melakukan lobi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik tersebut. Menurutnya, upaya lobi tersebut perlu dilakukan untuk menyoroti realitas pahit dari perang dan menghentikan konflik yang hanya akan memunculkan rasa dendam.
“Inisiatif tersebut menjadi krusial untuk kita diskusikan. Dalam kerangka ini, seperti yang berlaku dalam diplomasi politik, kita melakukan upaya persuasi kepada banyak negara dan harus mencegah terjadinya perang, karena perang atau konflik hanya merugikan warga sipil,” tambah calon presiden Ganjar.
Sementara itu, Yose Rizal Damuri, yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif CSIS Indonesia, menyatakan bahwa mereka merasa penting untuk membahas isu kebijakan luar negeri dengan publik, terutama mengingat bahwa pemilihan presiden akan berlangsung dalam waktu dekat.
“Kami menganggap perlu untuk memperkenalkan isu-isu kebijakan internasional kepada masyarakat, terutama mengingat bahwa tahun depan akan terjadi perubahan kepemimpinan yang kemungkinan akan memengaruhi arah kebijakan luar negeri Indonesia,” kata Yose dalam kata sambutannya.
0 Response to "Ganjar Pranowo Mengatakan, Negara Harus Pintar Melobi Untuk Menangani Konflik Dunia"
Posting Komentar