GANJAR PRANOWO HADIR SAAT UPACARA WIWITAN DI KAMPUNG WISATA DEWI SRI

Upacara wiwitan merupakan ritual persembahan tradisional masyarakat Jawa yang dilakukan sebelum panen padi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hadir pada upacara wiwitan, Kampung Wisata Dewi Sri, Kabupaten Semarang.

Tapi ada yang berbeda dengan kegiatan kali ini, sebab hamparan padi yang ditanam, dilukis sosok Proklamator, Ir. Soekarno dengan tulisan Vivere Pericoloso.

Vivere Pericoloso adalah ungkapan dari Bahasa Italia yang dipopulerkan Bung Karno tahun 1964 sebagai judul pidato kenegaraan pada peringatan HUT ke 19 RI.

Penggagas acara, Sidik Gunawan, mengatakan proses ‘melukis’ Bung Karno di sawah tersebut dimulai sejak sebulan yang lalu, tepatnya 22 Mei.

Selama melukis, Sidiq mengaku dibantu oleh berbagai kelompok. Tak hanya masyarakat kampung wisata tetapi juga mahasiswa.

“Sebenarnya belum begitu sempurna, dua minggu baru mulai rapat dan terlihat jelas,” kata Sidiq menuturkan.

Ganjar Pranowo mengapresiasi masyarakat Kampung Wisata Dewi Sri yang melukis sosok Bung Karno di sawahnya.

“Di bulan Bung Karno ini kita persembahkan sebuah karya dari masyarakat dari aktivis dari petani yang bisa membuat lansekap dari Padi, tanaman pangan yang kita butuhkan sehari-hari menjadi satu bentuk artistik dengan wajah Bung Karno,” kata Ganjar Pranowo 

Ditemui seusai acara, Ganjar Pranowo tampak begitu bangga dengan keterlibatan seluruh komponen masyarakat untuk memperingati Bulan Pancasila sekaligus Bulan Bung Karno. Beragam kegiatan sejak awal bulan dilakukan.

“Ada lomba pidato, lomba desain, kemarin ada yang nari dan ada juga yang haul. Lalu bikin konser, hari ini diakhiri dengan ada satu desain panjang sekali waktunya butuh lama, saya kira sudah sebulan lebih mereka menyiapkan itu,” kata Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo mengatakan, karya lansekap ini adalah wujud ekspresi masyarakat dalam memperingati sekaligus menghormati jasa Bung Karno dalam memperjuangkan kemerdekaan.

“Sebuah karya yang dipersembahkan dan barangkali tidak memikirkan, bahwa kelompok tani desa wisata dan masyarakat itu juga punya satu imajinasi satu ekspresi dalam rangka perayaan bulan bung karno dan ini diwujudkan dalam bentuk karya yang luar biasa,” ujar Ganjar.

Share this post